Bangka BelitungBangka SelatanDaerahKilas Reportase

Meski Dapat Suntikan Dana Rp 427 Juta, Kesbangpol Basel Tiadakan Malam Resepsi dan Duta Belia, Ini Alasannya

TOBOALI, RBC – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menggelontorkan anggaran sebesar Rp. 427 juta peruntukan rangkaian kegiatan Pasukan Pengibar Bendra Pusaka (Paskibraka) dalam memperingati HUT ke 79 RI, di Kabupaten Bangka Selatan.

“Anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tersebut digunakan mulai masa tahapan seleksi di tingkat sekolah, masa karantina, latihan intensif, dan kosumsi, serta dengan uang saku mereka,” kata Kepala Badan Kesbangpol Basel Evi Sastra pada saat ditemui di depan Gedung Nasional Toboali, Senin (19/8/2024) siang.

Menurut Evi, setiap Paskibraka yang ada di tingkat Kabupaten saat ini akan menerima uang saku sebesar Rp. 1,6 juta perorangnya terhitung selama 16 hari kegiatan.

“Paskibraka yang berjumlah 30 orang yang terdiri dari 15 Putra dan 15 Putri terbaik di Basel ini, masing-masing dari mereka akan menerima uang saku satu harinya sebesar Rp. 100.000, dengan hitungan 16 hari kegiatan, total keseluruhan Rp. 1,6 juta,” jelasnya.

“Alhamdulillah, dalam hal ini kita juga dibantu oleh PPI, sebagai pembina asramanya ada 10 orang anggota, dan 3 orang pelatih, serta diperbantukan 3 orang tim medis dari Dinas Kasehatan Basel. Itulah komposisi pada saat penyelenggaraan latihan,” tambah Evi.

Selain itu, Evi mengungkapkan, anggaran Rp. 427 juta tersebut jauh dari kata ideal, akan tetapi pihaknya harus berupaya semaksimal mungkin supaya rangkain kegiatan Paskibraka tetap bisa berjalan dengan lancar sampai masa penutupan nanti.

“Mengingat keterbatasan anggaran juga, yang biasanya setelah penyelenggaraan upacara penaikan dan penurunan akan kita diadakan malam resepsi, namun tahun ini kita gabungkan dengan malam ramah tamah pada 31 Agustus 2024 nanti,” ungkapnya.

Dirinya menyebutkan, selain malam resepsi yang tidak terlaksanakan, kemungkin besar rangkaian dari kegiatan Paskibraka yakni Duta Belia juga tidak bisa terlaksanakan yang disebabkan keterbatasan anggaran.

“Biasanya kegiatan duta belia selalu teralisasi setiap tahunya, karena duta belia ini untuk memberikan pemahaman ataupun wawasan kebangsaan akan sejarah-sejarah bangsa Indonesia. Misalnya kita melakukan kunjungan bersama anak-anak Paskibraka ke museum Nasional, kunjungan ke lubang buaya, dengan tujuan memberi luasan kebangsaan tentang sejarah-sejarah bangsa. Tetapi di tahun ini kita ditiadakan karena memang perbatasan anggaran,” sebut Evi.

Terakhir, Evi memberikan pesan kepada seluruh anak – anak SMA dan SMK khususnya kelas 10 serta 11 untuk selalu mempersiapkan diri menjalani rekrutmen Paskibrakan setiap tahunnya.

“Kepada pelajar SMA dan SMK kelas 10 serta 11 untuk selalu siap, karena memang Badan Kesbangpol Basel akan datang ke sekolah – sekolah yang ada di Basel untuk melakukan rekrutmen Paskibraka setiap tahunya,” pungkasnya. (Cal)

Eksplorasi konten lain dari Reportasebabel.com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca